Biaya Fiskal ke Luar Negeri Terbaru

Berikut ini Biaya.info menyampaikan informasi Biaya Fiskal ke Luar Negeri Terbaru, sebagai berikut:

Beberapa dari Anda mungkin masih bertanya-tanya apa pengertian dari fiskal luar negeri (FLN). Biaya fiskal luar negeri adalah pembayaran pajak penghasilan di muka bagi orang yang akan ke luar negeri. Sebelumnya, Indonesia menetapkan biaya fiskal ke luar negeri sebesar Rp2,5 juta per orang bagi yang hendak bepergian dengan naik pesawat melalui jalur udara, sedangkan bagi orang-orang yang naik kapal laut ke luar negeri, dikenai biaya lebih murah, yakni Rp1 juta per orang.

Namun, peraturan pemerintah terkait penerimaan pajak dari penarikan FLN di sejumlah bandara dan pelabuhan tersebut telah resmi dihapus sejak 1 Januari 2011 lalu. Ketentuan ini resmi tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-141/PJ/2010 tentang Pelayanan Kepada Wajib Pajak Sehubungan dengan Berakhirnya Pengenaan Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri yang Bertolak ke Luar Negeri (Fiskal Luar Negeri).

Dalam surat edaran tersebut, tertulis bahwa penghapusan FLN berlaku untuk semua warga negara, baik yang memiliki atau tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Seperti diketahui, sebelumnya, selama periode 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2010, pembebasan fiskal luar negeri atau FLN gratis hanya dikenai pada kriteria warga negara tertentu, misalnya saja wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP.

Ketentuan terkait tidak dikenakannya kewajiban bagi masyarakat untuk membayar fiskal luar negeri ini telah diatur dalam Undang-Undang (UU) No. 36 tahun 2008 Pasal 25 ayat (8a) tentang Pajak Penghasilan. Kebijakan terkait pembebasan fiskal luar negeri ini menurut pemerintah adalah wujud kepedulian untuk memberikan kemudahan bagi setiap masyarakat yang hendak bepergian ke luar negeri, entah untuk keperluan berobat, berwisata, atau bahkan melanjutkan studi.

Di samping itu, biaya fiskal ke luar negeri juga sengaja dihapus karena pungutan FLN dianggap menghambat arus investasi di dalam negeri. Terlebih karena kebijakan FLN dinilai kurang masuk akal saat biaya FLN justru jauh lebih mahal dibandingkan harga tiket. Kala itu, hanya negara Indonesia dan Afrika saja yang memberlakukan pungutan FLN untuk warganya yang hendak ke luar negeri. Padahal, hampir semua negara maju dan berkembang dikabarkan tak ada yang memungut fiskal luar negeri ke warganya.

Setelah fiskal luar negeri ini dihapuskan, tentunya Anda yang hendak pelesir ke negara seberang pun bisa lebih leluasa menyisihkan anggaran untuk keperluan lain seperti pengurusan paspor, visa, hingga tiket pesawat. Tenang saja, selama Anda berwisata atau pelesir di negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Brunei Darussalam, Anda tak perlu mengurus visa, sebab negara-negara ASEAN telah sepakat menerapkan kebijakan bebas visa.

Selain wilayah ASEAN, berlibur ke Maldives atau Maladewa kabarnya juga bebas visa bagi seluruh warga negara manapun, termasuk Indonesia. Berbeda lagi jika Anda ingin berkunjung ke kawasan Australia, Amerika, China, hingga Eropa, Anda masih harus mengurus visa agar diizinkan masuk ke wilayah negara tersebut. Berikut ini informasi lengkap syarat dan persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum pergi ke luar negeri.

Syarat Sebelum ke Luar Negeri

  • Mengurus paspor dan visa. Pembuatan paspor di imigrasi biasanya tak lebih dari 1 minggu (5 hari kerja), namun hal ini biasanya tergantung pada jumlah antrean. Untuk mengurus paspor, Anda setidaknya perlu mempersiapkan dokumen-dokumen penting seperti KTP, akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), ijazah terakhir, surat keterangan bekerja, hingga NPWP.
  • Sementara, pembuatan visa bisa dilakukan melalui travel agent atau kedutaan besar negara yang hendak Anda tuju. Biaya pembuatan visa di setiap negara bisa berbeda-beda. Pastikan Anda telah mengurus visa sejak jauh-jauh hari, setidaknya 1-2 bulan sebelum keberangkatan.
  • Jangan lupa siapkan biaya untuk membuat paspor dan visa. Biaya pembuatan paspor saat ini adalah sebesar Rp350.000 untuk Paspor Biasa 48 halaman dan Rp650.000 untuk Paspor Elektronik 48 halaman.
  • Booking tiket pesawat dan hotel. Hal ini biasanya berkaitan dengan persyaratan membuat visa. Beberapa negara biasanya mewajibkan Anda menyerahkan data yang jelas, termasuk keterangan seputar booking tiket pesawat dan hotel.
  • Menukar uang. Pastikan Anda membawa uang cash dalam mata uang lokal negara yang Anda tuju untuk berjaga-jaga apabila ada keperluan mendadak atau tidak tersedianya ATM atau fasilitas money changer di luar negeri. Jangan lupa juga membawa uang dalam satuan dolar AS sebagai cadangan.
  • Bawa barang bawaan seperlunya. Barang yang harus dibawa saat liburan ke luar negeri sebaiknya hanya yang penting saja dan berkaitan dengan kebutuhan Anda, misalnya obat-obatan pribadi, pakaian secukupnya, kosmetik, alas kaki, dan sebagainya. Ingat, jangan membawa barang berlebihan agar Anda tak dikenai biaya kelebihan bagasi (over baggage).
  • Urus imigrasi di negara tujuan. Ketika tiba di negara tujuan, Anda masih akan kembali berurusan dengan petugas imigrasi di bandara. Anda cukup mengantre secara tertib, nantinya petugas hanya menanyai beberapa hal seputar kunjungan Anda ke negara tujuan.
  • Jangan membawa barang palsu. Barang-barang palsu seperti tas imitasi terkadang justru menjadi hal yang merepotkan saat dibawa ke luar negeri, misalnya saja disita oleh petugas atau sebagainya.

Yang terakhir, pastikan Anda siap secara fisik maupun materi apabila bepergian ke luar negeri. Usahakan untuk tidak menghamburkan banyak uang untuk makan atau berbelanja barang-barang yang tidak perlu. Rencanakan pula agenda kegiatan Anda dengan matang selama pelesir di luar negeri agar Anda bisa pulang tepat waktu dan selamat saat kembali ke negara Indonesia.