Harga Ikan Dori di Pasaran Terbaru

Berikut ini Biaya.info menyampaikan informasi Harga Ikan Dori di Pasaran Terbaru sebagai berikut:

Anda mungkin pernah menyaksikan film animasi “Finding Dory”. Ini adalah film animasi tiga dimensi komputer yang pertama kali dirilis pada tahun 2016 lalu. Ternyata, tidak hanya di dalam film, ikan dori juga ada di kehidupan nyata. Memiliki bentuk mirip-mirip ikan patin, harga ikan ini memang tidak bisa dikatakan murah.

Ikan dori sudah dijual di pasar swalayan dalam bentuk potongan atau fillet. Ikan yang bernama lengkap john dory ini terkenal akan dagingnya yang berserat halus dan lembut. Berasal dari perairan laut dingin di kawasan Australia, ikan dori memiliki bentuk tubuh pipih, dengan kulit berwarna cokelat, mata lebar, dan titik hitam di bagian sisi badan. Karena itu, ikan ini lebih sering dijual dalam bentuk fillet.

Ciri Ikan Dori

Dori sendiri merupakan bagian dari jenis ikan surgeonfish, ikan herbivora yang hidup di daerah terumbu karang. Ciri khasnya adalah punya duri yang menyerupai mata pisau. Pisau yang katanya setajam pisau bedah ini terletak pada pangkal ekor., Karena itu, ikan dengan nama Latin paracanthurus hepatus ini tergolong berbahaya. Dikenal dengan nama Blue Tang karena warna badannya biru mencolok, selain disebut juga Royal Blue Tang dan Hippo Tang.

Meskipun namanya diambil dari warna tubuhnya yang biru, ternyata warna ikan dori tidak selalu biru. Ketika malam tiba, ikan ini dapat berubah warna menjadi ungu. Bahkan, di usia yang muda, warna ikan dori bukanlah biru, melainkan kuning. Blue Tang berubah warna menjadi biru setelah mereka tumbuh dewasa. Cukup unik, ya?

Ikan jenis ini dapat ditemukan di berbagai wilayah perairan. Afrika Timur, Jepang, Brazil, New Caledonia, dan bagian lain Samudera Pasifik. Blue Tang tinggal di lautan dangkal yang dekat dengan terumbu karang karena di sanalah makanannya berada. Biasanya, mereka berada dekat dengan pantai di bagian yang banyak bebatuan dan rumput laut.

Berbeda dengan Clownfish, Blue Tang sulit sekali berkembang biak jika bukan di lautan. Ikan ini sangat rentan penyakit, sehingga bisa membawanya pada bencana kepunahan. Selain itu, Blue Tang juga bisa memanjang dan membesar sehingga tidak akan cukup untuk dipelihara di dalam akuarium. Jadi, memelihara ikan tersebut sama saja dengan membunuhnya.

Ketika sedang menyelam di laut dan bertemu dengan ikan ini, Anda disarankan untuk tidak memegang ikan ini, atau cukup diamati saja dari jauh. Karakter Dory dalam film animasi memang ramah dan lucu. Tetapi aslinya, duri tajam ikan ini bisa membahayakan Anda. Sirip tajam dori ini digunakan untuk melindungi diri dari predator.

Perbedaan Ikan Dori dan Ikan Patin

Secara bentuk dan tekstur rasa, ikan dori dikatakan mirip dengan ikan patin. Nah, kemiripan ini lantas dimanfaatkan banyak para pelaku bisnis kuliner untuk menghadirkan menu fish n chips dengan harga lebih terjangkau. Rasanya yang hampir serupa serta tekstur yang sama-sama lembut diduga menjadi alasan kenapa banyak pelaku bisnis menggunakan ikan patin sebagai bahan utama pembuatan fish n chips.

Seperti dilansir dari Kumparan, seorang chef membenarkan bahwa hidangan fish n chips yang dijual di beberapa restoran dengan harga murah diperkirakan menggunakan ikan lain sebagai pengganti john dory yang bernilai jauh lebih mahal. Warna ikan patin dan ikan john dory yang sama juga membuat banyak masyarakat kesulitan membedakan kedua jenis ikan tersebut hanya dengan pandangan mata telanjang.

Lantas, adakah cara yang bisa digunakan untuk membedakan antara ikan patin dengan ikan dori? Semua orang tahu benar bahwa ikan patin umumnya hidup di lumpur, mirip dengan ikan lele. Jadi, untuk membedakannya dengan ikan dori, bisa dimulai dari mencium bau ikan tersebut. Ikan patin tentunya akan berbau lumpur atau tanah, sedangkan ikan doi yang hidup di perairan laut tidak akan menimbulkan bau yang serupa.

Masih menurut sumber yang sama, ikan patin yang tidak diolah dengan tepat akan meninggalkan bau lumpur atau amis pada daging ikan ketika dikonsumsi. Dan, untuk membedakannya adalah dengan cara mencicipi hidangan fish n chips terlebih dahulu, memastikan apakah ikan tersebut menimbulkan bau amis atau tidak.

Selain dari sisi bau, membedakan ikan dori dengan ikan patin juga bisa melalui mengecap rasa kedua jenis ikan tersebut. Karena hidup di perairan laut, rasa ikan dori diklaim akan cenderung lebih segar dibandingkan rasa ikan patin yang memiliki habitat di lumpur. Ketika dikunyah, dori memiliki rasa dominan gurih dengan sedikit kombinasi manis. Adapun ikan patin, punya rasa cenderung gurih, mirip dengan daging ikan lele.

Sementara, seperti dirangkum dari Tempo, selain dari bau dan rasa, ada cara lain untuk membedakan ikan dori dengan ikan patin. Jika ditelisik dari serat ikan, ketika daging dibelah, maka ikan dori memiliki tekstur yang sangat lembut. Daging ikan ini membentuk serabut kecil-kecil, sedangkan tekstur ikan patin tidak terlalu halus dan seratnya tidak sekecil ikan dori. Ketika dikunyah, bagian-bagian daging ikan dori terasa padat dan kenyal, sedangkan daging ikan patin lebih tipis dengan tekstur yang lebih lembek.

Harga ikan dori sendiri bisa dibilang tidak murah. Untuk spesies john dory yang paling terkenal, harganya bisa mencapai angka Rp650 ribuan per 450 gram di pasaran internasional. Sementara, di Australia, seperti dilansir Tirto, harga seiris daging ikan dori sebesar 180 gram, berkisar 9,72 dolar atau setara Rp141.299 ribuan. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, harga spesies john dory tahun 2021 mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga ikan dori ini berkisar Rp133 ribuan per 180 gr hingga Rp650 ribuan per 450 gr (kurs 1 dolar AS = Rp14.537).

Harga Ikan Dori

Ukuran Ikan Dori Kisaran Harga
Ikan Dori Fillet Lokal 2 Box (20 kg) Rp1.125.000
Ikan Dori Fillet Lokal 10 kg Rp450.000
Ikan Dori Fillet Lokal 300 gr Rp20.000
Ikan Dori Fillet Lokal 1 kg Rp59.800

Harga ikan dori lokal di atas tidak terikat dan bisa berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan tahun 2019, harga ikan dori tahun 2020 terbilang stabil, tetapi di tahun 2021 mengalami penurunan. Sebagai contoh, ikan dori fillet lokal 2 box (20 kg) yang semula dilepas dengan harga Rp1,2 jutaan, turun menjadi Rp1,1 jutaan.