Harga Kendang Elektrik (DTX, Akai, Alesis) Terbaru

Bersama ini kami sampaikan informasi tentang Harga Kendang Elektrik (DTX, Akai, Alesis) Terbaru, sebagai berikut:

Seiring perkembangan zaman, banyak instrumen musik yang tidak hanya memakai metode manual atau konvensional dalam memainkannya, melainkan juga dengan sistem elektrik. Kendang misalnya, alat musik pukul yang banyak digunakan untuk musik dangdut ini juga telah tersedia ‘versi elektroniknya’. Di pasaran dalam negeri, kendang elektrik memang ditawarkan dengan harga lebih mahal dari kendang konvensional.

Dikutip dari Wikipedia, kendang (atau kendhang) adalah instrumen yang awalnya termasuk dalam gamelan Jawa Tengah dan Jawa Barat, dengan salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrumen musik ini dibunyikan atau dimainkan dengan tangan, tanpa alat bantu. Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa.

Umumnya, kendang yang baik terbuat dari kayu nangka, kelapa, atau cempedak. Sementara, kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan bernada rendah), sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk menyerupai huruf “Y” atau tali rotan, dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Makin kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkan kendang.

Pembuatan instrumen ini terdiri dari beberapa tahap. Setelah bahan sudah tersedia, kulit sapi dipasang pada tepi lingkaran kendang supaya bisa menghasilkan bunyi tabuh kendang. Kemudian, dilakukan proses penjemuran selama sekitar tiga hari untuk pengeringan kulit sapi agar bisa menghasilkan suara yang benar-benar baik.

Jika kulit sapi dirasa sudah mengering, pelitur dan pewarnaan kendang dilakukan. Proses berikutnya adalah pemasangan tali dan simpai. Tali dan simpai ini dipasang untuk proses akhir, yaitu penyetelan nada kendang yang biasa disebut nyetel. Tali ontog, yang juga dibuat dari kulit sapi, dipasang pada tepi lingkaran mulut kendang sebagai pemanis.

Jenis Kendang

  • Kendang Sunda, biasanya terdapat di daerah Jawa Barat. Kendang Sunda dalam satu set minimal terdiri dari tiga kendang, yaitu satu kendang indung (kendang besar) dan dua kendang anak (kendang kulanter). Kendang kulanter terbagi menjadi dua, yaitu kendang katipung (dibunyikan wangkis/bidang yang besarnya dengan suara tung) dan kendang kutiplak (dibunyikan wangkis/bidang yang kecil dengan suara pak). Kendang Sunda juga banyak jenisnya yang dibedakan sesuai dengan fungsinya dalam iringan, antara lain Kendang Kiliningan, Kendang Jaipongan, Kendang Ketuk Tilu, Kendang Keurseus, Kendang Pencak Silat, Kendang Bajidoran, Kendang Sisingaan, dan lain-lain.
  • Kendang Jaipong, merupakan varian dari Kendang Sunda yang digunakan untuk mengiringi tari Jaipongan. Di Jawa Barat, kendang Jaipong memengaruhi kesenian Wayang Golek, Kiliningan, Ketuk Tilu, Bajidoran. Di Yogyakarta, kendang Jaipong digunakan dalam kesenian Campursari, Wayang Kulit, Ketoprak, Jatilan, Iringan Tari Kreasi Baru, dan Komposisi. Di Semarang, kendang Jaipong digunakan dalam kesenian Gambang Semarang, begitu pula di Banyumas, kendang Jaipong masuk dalam Angklung Banyumas dan Wayang Kulit.
  • Kendang Koplo, seperti namanya, ini adalah kendang yang sering digunakan untuk mengiringi musik dangdut koplo di kawasan Jawa bagian utara. Dalam genre dangdut koplo, kendang memerankan fungsi total sekaligus pembeda dari dangdut biasanya. Menurut Slamet Rudi Hartono, atau akrab disapa Cak Met, kendang koplo dalam dangdut koplo memiliki hitungan 4/4, sedangkan pada dangdut biasa 3/4. Jadi, permainan kendang koplo lebih rapat, dan terkadang lebih cepat. Kendang koplo sendiri setidaknya terdiri dari dua bagian, satu kendang berukuran lebih besar daripada lainnya. Kendang yang lebih besar menghasilkan tiga jenis suara, yaitu “dang”, “du-ut”, dan “dut”. Sementara, kendang yang lebih kecil (biasanya ada di sebelah kanan) menghasilkan dua jenis suara, yaitu “tak” dan “tung”.

Apa Itu Kendang Elektrik?

Lalu, bagaimana dengan kendang elektrik? Sebenarnya, ini bukan layaknya instrumen drum elektrik atau drum pad, atau gitar elektrik. Kendang elektrik lebih ke alat yang bisa menghasilkan efek suara layaknya kendang tradisional. Alat ini sekilas mirip dengan efek gitar yang dapat menghasilkan suara bermacam-macam sesuai selera gitaris.

Di pasaran dalam negeri, instrumen ‘kendang elektrik’ yang sangat populer adalah Akai Pro MPX8. Ini adalah produk buatan PT Auvitech yang  diklaim mampu memuat hampir seluruh sampel melalui SD standard atau kartu SDHC dan mengalihkannya ke salah satu dari pad MPX8 delapan backlit yang velocity sensitive dan pressure.

Alat ini juga memiliki MIDI USB ditambah input MIDI standar dan output, mengontrol semuanya dari software musik di laptop Anda untuk perlengkapan MIDI outboard. Kabel USB dan 1/8 inch ke adapter MIDI mempermudah koneksi. Dengan editor sampel kit yang disertakan, Anda dapat dengan mudah meng-arrange, tune, dan menambahkan reverb ke sampel di PC atau Mac Anda sebelum dimasukkan ke MPX8. Fungsi drag-and-drop editor mempermudah untuk loading sampel Anda.

MPX8 juga dilengkapi dengan Loop Library download gratis dari Akai Pro, ditambah sebuah perpustakaan besar dari sampel standar built in, yang dapat digunakan untuk pertunjukkan live di hadapan orang banyak, pada sebuah acara radio, atau untuk produksi di dalam studio. Alat ini diklaim kompak, mudah dikemas, mudah dibawa, sehingga pengguna akan mendapatkan akses cepat dengan kenyamanan satu sentuhan dalam jumlah hampir tak terbatas dari sounds, shots, stabs, dan drops.

Harga Kendang Elektrik

Merk Kendang Elektrik Harga
Akai LPD8 Rp1.200.000
Akai Pro MPX8 Rp1.560.000 – Rp1.729.000
Alesis Compact Kit 7 Electrics Rp2.799.000 – Rp3.199.000
Yamaha DTX Multi 12 Rp7.000.000

Harga kendang elektrik di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko instrumen musik dan situs jual beli online. Dibandingkan tahun sebelumnya, harganya sebenarnya tidak jauh berbeda. Akai LPD8 misalnya, yang awalnya dijual Rp960 ribu hingga Rp1,1 jutaan, kini sedikit naik menjadi Rp1,2 juta. Sementara, harga Alesis Compact Kit 7 Electrics masih sama, mulai Rp2,79 juta. Untuk informasi lebih detail, Anda bisa langsung mengunjungi toko alat musik terdekat di kota Anda.