Harga Tempra Drop, Obat Penurun Demam Bayi dan Anak Terbaru

Berikut ini Biaya.info menyampaikan informasi Harga Tempra Drop, Obat Penurun Demam Bayi dan Anak Terbaru, sebagai berikut:

Bayi seringkali mendadak rewel dan menangis tanpa henti. Ketika diperiksa, ternyata akibatnya adalah demam. Banyak kasus serupa yang membuat para orang tua kebingungan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam pada bayi dan balita adalah menggunakan obat khusus penurun demam. Banyak merk yang telah beredar, seperti Tempra Drop yang punya harga berkisar Rp50 ribuan per kemasan.

Tempra Drop sendiri merupakan salah satu obat anak yang populer, karena diklaim mampu menurunkan demam dengan cepat bagi usia 0-2 tahun. Tidak sulit menemukan obat ini di pasaran. Anda bisa membelinya di toko obat, apotek, bahkan situs jual beli. Bagi Anda yang masih belum kenal dengan Tempra Drop, berikut kami sampaikan ulasannya.

Indikasi dan Komposisi Tempra Drop

Tempra Drops digunakan untuk meredakan demam setelah imunisasi, rasa nyeri, sakit kepala, dan sakit gigi pada bayi atau balita. Obat ini sendiri sudah mengandung paracetamol atau acetaminophen sebanyak 80 mg, yang merupakan zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik dan analgesik.

Jika Anda belum tahu, antipiretik merupakan aktivitas obat untuk menurunkan demam, sedangkan analgesik adalah aktivitas untuk pereda nyeri dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin. Prostaglandin merupakan zat yang memicu rasa nyeri dan demam di hipotalamus.

Meskipun paracetamol yang terkandung pada Tempra Drop memiliki efek anti-inflamasi, obat ini bukan termasuk NSAID. Hal ini karena efek pereda nyeri pada paracetamol dianggap tidak signifikan karena menghambat rasa nyeri dengan menghambat pembentukan prostaglandin tersebut.

Tempra Drop dapat digunakan untuk mengatasi demam atau gejala flu pada bayi dan anak-anak, jika demam atau flu tersebut benar-benar harus diatasi. Anda perlu melakukan pemeriksaan pada suhu tubuh bayi atau anak terlebih dahulu. Jika suhu badannya tinggi, maka Anda bisa menggunakannya. Tempra Drop tidak akan bekerja jika suhu badan bayi atau anak yang demam di bawah 30 derajat celsius.

Kontraindikasi dan Efek Samping Tempra Drop

Dilansir dari Honestdocs, Anda tidak bisa memberikan Tempra Drop secara sembarangan pada bayi dan balita. Tempra Drop memiliki kontraindikasi dengan pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol. Untuk memastikan apakah seorang anak memiliki riwayat tersebut, Anda perlu melakukan pemeriksaan. Berkonsultasilah kepada dokter mengenai kondisi balita atau anak Anda jika mereka memiliki hipersensitif terhadap paracetamol.

Jika Tempra Drop diberikan secara sembarangan, ada kemungkinan pasien mengalami efek samping. Pada beberapa pasien yang menggunakan Tempra Drop dengan dosis melebihi anjuran, obat ini dapat menyebabkan kerusakan hati pada bayi dan anak. Perlu Anda ketahui pula, bagi ibu yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol saat hamil, ketika anak mereka demam dan diberi obat Tempra Drop, ada sedikit risiko kerusakan hati pada anaknya.

Efek samping ringan yang sering dialami bayi atau anak-anak setelah mengonsumsi Tempra Drop adalah mual dan muntah. Ini juga disebabkan oleh penggunaan Tempra Drop dengan dosis tinggi. Jika Anda terus memaksakan penggunaan Tempra Drop dalam dosis tinggi pada bayi atau balita, dapat menyebabkan pendarahan pada lambung.

Penggunaan Tempra Drop pun tidak bisa secara terus-menerus. Jika bayi sudah sembuh atau demamnya sudah turun, Anda bisa menghentikan penggunaan. Penggunaan Tempra Drop dalam jangka waktu terlalu lama dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Untuk mengetahui dosis yang tepat dan menghindari efek samping, berikut ulasannya.

Dosis dan Interaksi Tempra Drop

Tempra Drop dapat diberikan pada bayi berusia di bawah 1 tahun dengan takaran 0,6 ml sebanyak 3 hingga 4 kali. Pada balita usia 1 hingga 2 tahun, Tempra Drop diberikan dengan takaran 0,6 hingga 1,3 ml sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Tempra Drop juga bisa diberikan pada anak usia 3 hingga 6 tahun dengan takaran 1,2 ml sebanyak 3 hingga 4 kali, dan pada anak usia 6 hingga 12 tahun dengan takaran 2,4 ml sebanyak 3 hingga 4 kali sehari.

Jika anak-anak membutuhkan dosis khusus, seperti pemberian obat setiap 4 jam sekali, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter dulu. Tempra Drop tidak dianjurkan untuk diberikan pada pasien lebih dari 5 kali sehari.

Sementara, bagi balita atau anak-anak yang mengonsumsi obat tertentu, seperti metoclopramide, carbamazepine, fenobarbital, fenitoin, cholestyramin, lixisenatide, dan Antikoagulan warfarin, tidak dianjurkan minum Tempra Drop. Balita yang mengonsumsi metoclopramide dan Tempra Drop secara bersamaan dapat meningkatkan efek analgetic.

Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin yang dikonsumsi dengan Tempra Drop dapat meningkatkan risiko kerusakan pada hati. Sementara, penggunaan cholestyramin dan lixisenatide yang dikonsumsi bersamaan atau terjeda dengan Tempra Drop dapat mengurangi efek farmakologis paracetamol pada Tempra Drop.

Di sisi lain, Antikoagulan warfarin yang dikonsumsi dengan Tempra Drop dapat meningkatkan efek koagulasi akibat adanya kandungan parasetamol pada obat tersebut. Hal ini nantinya  bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan di beberapa bagian tubuh atau organ tubuh.

Harga Tempra Drop

Tempra Drop bisa diberikan pada anak menggunakan aplikator khusus, setelah makan. Aplikator tersebut menyerupai piper plastik dengan ukuran sedang. Anda bisa meneteskan Tempra Drop sesuai dengan takaran yang dianjurkan pada anak-anak. Tempra Drops sendiri bentuknya cairan dan agak kental, menyerupai sirup.

Obat ini tidak sulit ditemukan, Anda bisa membelinya secara bebas di apotik, atau tidak harus menggunakan resep dokter. Obat ini termasuk obat analgesik dan antipiretik khusus anak dan bayi. Di apotek sendiri, harga Tempra Drop pada tahun 2020 lalu berkisar mulai Rp53.985 per kemasan dengan isi 15 ml. Kemudian, pada tahun 2021 ini harga Tempra Drops di apotek sedikit naik menjadi Rp58.304 per botol dengan ukuran sama, yakni 15ml.

Apabila demam yang diderita anak belum kunjung turun, segera bawa anak ke RS untuk mengobservasi demamnya. Demam di atas 39°C dapat menyebabkan kejang pada anak dan membutuhkan penanganan lebih optimal di fasilitas kesehatan. Jadi, observasi diperlukan untuk menjaga agar anak tidak sampai kejang karena tingginya suhu tubuh.

Sebagian besar demam disebabkan oleh virus, berlangsung lima hingga tujuh hari dan akan sembuh sendiri karena dilawan oleh daya tahan tubuh anak. Namun, bila demam tidak juga membaik optimal dalam artian masih naik-turun terus, disertai gejala lain (diare, anak sulit makan/minum, anak rewel, batuk-pilek berat, anak lemas dan lesu) segera periksakan ke dokter, terutama bila sudah berlangsung tiga sampai lima hari.