
Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Strategi Hemat Biaya Pertamina Hulu Rokan: Menggunakan Metode Cluster Drilling Sebagai berikut:
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mempercepat proses pemboran di Lapangan Petani berkat metode pemboran satu tapak untuk banyak sumur atau cluster drilling. Metode ini membuat perusahaan efisiensi biaya Rp 248 miliar pada 2024. EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan, dengan metode cluster drilling, perusahaan dapat mempercepat proses pemboran dengan memangkas waktu serta biaya pengadaan dan konstruksi.
“Inovasi semacam ini perlu dilakukan untuk mencapai target jumlah eksekusi pemboran yang terus meningkat di Wilayah Kerja Rokan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/10/2024).
Ia menjelaskan, pemboran serta konstruksi produksi satu sumur lazimnya dilakukan di atas satu tapak (wellpad). Proses pengadaan tapak didahului dengan pembebasan lahan, stabilisasi tapak melalui pemadatan, penyediaan jalan operasi, jaringan listrik hingga membangun pipa-pipa penyalur ke jaringan distribusi utama. Melalui inovasi clustering drilling, pemboran beberapa sumur produksi minyak dilakukan di atas satu tapak, dengan menggunakan metode directional drilling.
Menurut Andre, metode ini secara signifikan mengurangi pergerakan zig-zag rig dari satu tapak sumur ke tapak lain, yang tentu saja mengurangi potensi insiden. “Inisiatif ini, bahkan dapat memangkas setidaknya 15 persern biaya pemboran. Mulai dari pembebasan lahan, penyediaan tanah timbun, hingga potensi masalah sosial,” kata dia.
Metode cluster drilling terinspirasi dari metode pemboran lepas pantai (offshore), di mana beberapa sumur diakomodir di satu platform. Tim Asset Development (AD) North menggunakan transformasi digital dan automasi yang disebut SMART-CDSL (Cluster Drilling Selective Location) untuk menentukan titik dan arah pemboran dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI).
Penetapan titik sumur dan arah pemboran dilakukan melalui evaluasi dan integrasi antara lokasi target reservoir, lokasi tapak amdal yang tersedia pada area wellpad baru, hingga evaluasi potensi kolisi dengan sumur eksisting. Seluruh data kemudian dikalkulasi menggunakan bantuan AI. Cycle time dari tahapan persiapan hingga eksekusi pemboran dapat dipercepat secara signifikan. Melalui penerapan cluster drilling, PHR menargetkan 50 sumur untuk diselesaikan pada tahun 2024 di Lapangan Petani. Jumlah ini meningkat dari jumlah rata-rata pemboran sejak alih kelola WK Rokan ke PHR pada 2021-2022.
Demikian kami sampaikan informasi Strategi Hemat Biaya Pertamina Hulu Rokan: Menggunakan Metode Cluster Drilling semoga bermanfaat.