Metode dan Arti Estimasi Biaya

Bersama ini kami sampaikan informasi Metode dan Arti Estimasi Biaya, sebagai berikut:

Pengertian Biaya dan Estimasi

Sebelum membahas mengenai estimasi biaya, kita kupas sedikit masing-masing istilah tersebut. Dalam ilmu akuntansi dan manajemen, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa. Biaya juga bisa berarti sesuatu yang berkonotasi sebagai penunjang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir, yaitu mendatangkan laba. Selain itu, biaya dapat disebut sebagai sejumlah uang yang dikeluarkan (atau dapat berbentuk utang) untuk kegiatan operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan barang-barang atau jasa.

Sementara itu, estimasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat dikatakan sebagai perkiraan, penilaian, atau pendapat. Baik untuk waktu atau biaya, estimasi sangat penting untuk mendukung keputusan yang baik, untuk menjadwalkan pekerjaan, untuk menentukan berapa lama suatu proyek perlu dilakukan dan berapa besaran biayanya, untuk menentukan apakah proyek layak dikerjakan, untuk menentukan kebutuhan arus kas, untuk menentukan seberapa baik kemajuan proyek, hingga untuk menentukan anggaran time phased dan menetapkan basis proyek.

Secara garis besar, estimasi bisa dibagi menjadi dua. Estimasi makro (atas-bawah) pada umumnya diperoleh dari seseorang yang menggunakan pengalaman dan/atau informasi untuk menentukan durasi dan total biaya proyek. Sementara, estimasi mikro (bawah-atas) lebih menggunakan metode efisien dan berbiaya rendah. Namun, proses ini hanya bisa berlangsung setelah proyek digambarkan secara detail.

Arti Estimasi Biaya

Lalu, apakah yang dimaksud dengan estimasi biaya? Estimasi biaya dapat dikatakan sebagai metode yang biasanya dipakai oleh estimator untuk menentukan harga setiap komponen. Pengertian lainnya menurut National Estimating Society USA, estimasi biaya adalah seni memperkirakan (the art approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.

Dalam industri konstruksi misalnya, estimasi biaya memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk melihat apakah biaya yang ada dapat memenuhi perkiraan biaya konstruksi, untuk mengatur aliran dana saat tahap pelaksanaan konstruksi berlangsung, serta untuk bersaing pada saat proses penawaran berlangsung. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor mendapatkan keuntungan yang layak dari apa yang akan dikerjakan.

Macam Estimasi Biaya

  • Estimasi pendahuluan, biasanya dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya pendekatan kelayakan ekonomi, di samping tujuan pengendalian pembiayaan.
  • Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga satuan pekerjaan.
  • Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

Jika diringkas, estimasi biaya dapat dibedakan menjadi dua, yakni estimasi biaya konseptual dan estimasi biaya detail. Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun. Perkiraan biaya ini dikerjakan pada tahap konseptual, dengan semua aspek yang berkaitan dengan rencana investasi dikembangkan, dikaji, dan disaring.

Dalam prosesnya, tiap-tiap kategori estimasi harus dipersiapkan secara hati-hati dari tingkat estimasi konseptual sampai pada estimasi detail guna memperoleh keakuratan estimasi biaya. Keakuratan estimasi biaya seharusnya meningkat sesuai dengan perubahan proyek, dari perencanaan, desain, hingga estimasi akhir pada saat penyelesaian proyek.

Metode Estimasi Biaya

Berbicara mengenai metode estimasi biaya, sebenarnya ada banyak metode yang dapat dipakai, dan salah satunya metode elemental analysis cost estimating, yang menguraikan unsur-unsur lingkup proyek menurut fungsinya. Struktur yang diperoleh menjadi sedemikian rupa sehingga perbaikan secara bertahap dapat dilakukan sesuai dengan kemajuan proyek, dalam artian masukan yang berupa data dan informasi yang baru diperoleh dapat ditampung dalam rangka meningkatkan kualitas perkiraan biaya.

Selain itu, dikenal pula metode estimasi parametrik, yakni proses estimasi biaya dengan menggunakan persamaan matematis hubungan biaya dengan satu atau beberapa parameter fisik yang berkaitan dengan item yang akan diestimasi. Pada teknik ini, data-data historis digunakan untuk mengembangkan hubungan-hubungan biaya berdasarkan analisis statistik.

Selain itu, metode estimasi biaya yang juga biasa digunakan adalah metode dengan memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, metode faktor, quantity take off dan harga satuan, unit price, serta memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan. Metode yang akan digunakan tergantung pada keperluan dan tersedianya data serta informasi pada waktu itu.

Demikianlah kami sampaikan informasi Metode dan Arti Estimasi Biaya, semoga bermanfaat.